Mengenal Everette Taylor, si Jenius Marketing yang Sempat Jadi Gelandangan – Satu dekade lalu, Everette Taylor, CEO ET Enterprises, merupakan salah satu satu diantara 564.000 tunawisma di Amerika Serikat pada usianya yang tetap 17 tahun. Bagi lebih dari satu orang, kondisi ini adalah menjadi akhir kehidupan mereka, tapi tidak bagi Taylor.
Besar di lingkungan yang keras, Taylor miliki kebiasaan menghadapi beragam ancaman kekerasan. Berbeda berasal dari yang lain, Taylor bukan anak yang mudah takut. Ia menampik untuk kalah berasal dari gangster jalanan.
Kejahatan dianggap sebagai langkah hidup orang Afrika-Amerika saat itu. Di kondisi terpuruk, ia tetap jelas apa yang mendambakan dia laksanakan di dalam hidupnya. Cita-cita besarnya ialah memulai perjalanan kewirausahaan.
Awalnya ia memadai menguntungkan slot deposit pulsa 10 ribu tanpa potongan mampu menapaki dunia pendidikan sampai kelanjutannya masuk ke Universitas Negeri di Blacksburg, Slot88 Virginia atau dikenal termasuk bersama Virginia Tech. Sayangnya gara-gara ketidakmampuannya ia di dropped out.
Tentu saja itu tak mirip sekali membuatnya menyerah. Di usianya yang tetap 19 tahun, Taylor memulai perusahaan teknologi pemasaran acara, EZ Events. Dua tahun sesudah itu ia berhasil menjajakan perusahaan tersebut.
Sejak itu, Taylor sudah menjadi pelopor di dalam dunia kewirausahaan dan pemasaran, membangun lebih dari satu merek miliki nilai jutaan dolar.
Kini di usianya yang ke 33 tahun, ia dikenal sebagai CEO ET Enterprises, Slot Terbaru Taylor mengendalikan beragam portofolio perusahaan yang termasuk PopSocial, MilliSense, ArtX, Southside Fund, Hayver, dan GrowthHackers.
Selain sebagai CEO ET Enterprises, Taylor adalah eksekutif pemasaran yang terlampau terampil, menunjang memimpin baik Qualaroo (diakuisisi oleh Xenon Ventures) dan Skurt (diakuisisi oleh Fair).
Dia termasuk mengawasi pertumbuhan aplikasi seluler baru untuk Microsoft China dan memimpin perusahaan e-commerce Sticker Mule sebagai Situs Slot Gacor eksekutif termuda yang dulu ada.
Di luar dunia bisnis, ia termasuk menjabat sebagai Duta Merek Nasional untuk Inisiatif Startup NASA. Dia setelah itu bekerja sebagai influencer digital untuk merek layaknya Amazon, Adobe, Toyota, American Express, Google, dan Marriott.
Dia termasuk bekerja untuk Disney, Lexus, Merrill Lynch, Starwood Hotels, Nationwide Insurance, AT&T, Mass Appeal, Miller Lite, Accorhotels dan banyak lagi.
Baginya, sehingga seseorang mampu memanfaatkan potensinya secara maksimal, seseorang harus mengeluarkan daya positif pada produk atau layanan yang ditawarkan.
Taylor termasuk memperingatkan Judi Slot Online Jackpot Terbesar sehingga tidak terlampau fokus pada uang, bersama menjelaskan bahwa perihal itu merugikan karier seseorang.
Pria kulit hitam ini menjadi miliarder muda yang dulu masuk di dalam jajaran Forbes 30 under 30 dan memiliki julukan “jenius pemasaran” oleh Forbes, “bintang pemasaran” oleh Majalah Fortune.
Everette Taylor kini tercatat memiliki kekayaan bersih senilai USD 45 juta atau Rp 639 miliar. Ia adalah simbol pembangkangan positif di mana dia menentang awal hidupnya yang sukar dan bangkit menjadi pengusaha muda yang sukses.