René Descartes lahir di 31 Maret 1596 pada La Haye, Prancis. Ayahnya ialah pemilik tanah dan anggota dewan buat Parlemen Brittany.
Dimulai pada usia sepuluh tahun, Descartes muda mendapatkan pendidikannya dari para Yesuit pada College de La Flèche di provinsi Anjou Prancis – sebuah sekolah yang didirikan sang Henry IV asal Prancis (memerintah 1589-1610) serta dianggap menjadi salah satu sekolah terbaik di seluruh Eropa.
Selama di sana, ia belajar bahasa, logika, etika, matematika, ekamatra, serta metafisika. beliau kemudian akan belajar di Universitas Poitiers di mana dia memperoleh gelar sarjana hukum, lulus pada tahun 1616.
Meskipun banyak asal waktunya akan mempertimbangkan pendidikan yang sangat baik, kecuali di bidang matematika yg beliau pandang sebagai sederhana, jelas, dan logis, beliau tumbuh menggunakan berfokus memperbertanya-tanyakan ajaran gurunya.
Beliau berada pada galat satu sekolah paling populer di Eropa namun dipenuhi menggunakan keraguan serta menggunakan upaya yang gagal buat mengajar dirinya sendiri, dia segera menemukan apa yang beliau anggap menjadi ketidaktahuannya sendiri.
Sangat ditentukan oleh gagasan Galileo (1564-1642) dan Copernicus (1473-1543) dan pandangan heliosentris mereka wacana alam semesta pada mana mentari , bukan bumi, artinya sentra rapikan mentari , Descartes memulai perjalanan panjang yg akan mengganti sifat dasar filsafat buat generasi yang akan datang.
Selama awal abad ke-17, Eropa mengalami perubahan krusial Agen Sbobet di bidang sains dan filsafat.
Sebelum pernyataan René Descartes wacana konsep keraguan dan transisi ke rasionalisme, filsafat Aristoteles serta skolastisisme mendominasi pemikiran Barat, tetapi sains memulai pemutusan berasal ideologi tradisional ini ke ideologi yang berdasarkan pada kekuatan nalar individu sendiri.
Dalam cara berpikir baru ini, yang diprakarsai oleh Descartes, konsep empirisisme lama pada mana pengetahuan diperoleh dengan indera atau pengalaman terbukti tidak dapat dipercaya.
Sains menempatkan penekanan yang bertenaga pada pengamatan, eksperimen, serta alasan. Ini artinya yg terakhir dari ketiganya yang memungkinkan Descartes memperpenasarankan segala sesuatu yg sudah diajarkan kepadanya buat dipercaya dan memotivasi pencariannya akan kebenaran.
Hanya memakai kekuatan nalar, dia akan mencoba pertanda keberadaannya sendiri. Descartes memulai pencarian ini saat dia mengajukan diri buat melayani pada ke 2 tentara Belanda dan Jerman serta melakukan bepergian ke seluruh Eropa.
Saat ditempatkan pada provinsi Bavaria Jerman, beliau mempunyai pengalaman yg sahih-sahih akan mengubah hidupnya. di tanggal 10 November 1619 buat menghindari cuaca dingin, beliau berlindung pada sebuah ruangan mungil, hanya dipanaskan sang tungku keramik.
Menggunakan sedikit waktu buat mengisi waktunya, ia menghabiskan harinya menggunakan bermeditasi. Suatu malam beliau memiliki tiga mimpi yang kentara.
Waktu terbangun, dia melihat mimpi-mimpi ini menjadi penglihatan, melihat alam sebagai satu sistem menggunakan matematika sebagai kuncinya. beliau bertanya-tanya apakah kepastian matematika bisa diterapkan ke bidang pengetahuan lain.